BUKIT BANGKIRAI
Bukit
Bangkirai merupakan
kawasan wisata yang terletak di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara
Kalimantan Timur. Kawasan Bukit Bangkirai memiliki luas yang mencapai 1.500
hektar dan merupakan kawasan hutan konservasi yang mempunyai peran penting
untuk mengembangkan monumen hutan alam tropika basah yang dapat dijadikan
sebagai sarana pendidikan lingkungan dan kehutanan. Wisata alam ini menawarkan
pesona hutan hujan tropis yang masih alami. Udara yang sejuk, pepohonan yang
rimbun, serta kicauan burung dan suara-suara satwa hutan dapat dinikmati oleh
pengunjung pecinta aktivitas outdoor.
Bukit Bangkirai
terletak sekitar 150 km dari kota Tenggarong atau Samarinda. Sedangkan, dari
arah kota Balikpapan dapat ditempuh dengan jarak hanya sekitar 58 km, dan 20 km
dari ibukota Kecamatan Samboja. Untuk mencapai kawasan wisata alam ini,
wisatawan dapat menggunakan jalur darat dengan kendaraan roda empat maupun roda
dua. Kawasan wisata alam ini dinamai Bukit Bangkirai karena dominannya pohon
jenis Bangkirai yang tumbuh di kawasan hutan lindung ini. Pohon Bangkirai pun
kemudian dijadikan maskot utama obyek wisata yang telah mendunia ini.
Pohon-pohon Bangkirai yang tumbuh di kawasan ini ada yang berumur lebih dari
150 tahun dengan ketinggian mencapai 40 hingga 50 meter, dengan diameter 2,3
meter. Tumbuhan ini memiliki akar papan yang besar dan kuat sehingga terlihat
sangat unik dan indah.
Adapaun tujuan
dikembangkannya kawasan hutan wisata ini adalah untuk meningkatkan potensi
wisata alam, mendukung penelitian ilmiah, dan meningkatkan kecintaan masyarakat
terhadap lingkungan dan hutan. Peresemian kawasan hutan wisata ini terjadi pada
tanggal 14 Maret 1998. Daerah seluas 510 hektar ini diresmikan sebagai kawasan
wisata oleh Djamalludin Suryohadikusumo, Menteri Kehutanan Republik Indonesia
sebagai upaya pengembangan potensi wisata alam dan ilmiah serta untuk
meningkatkan kecintaan terhadap lingkungan terutama pada flora dan fauna.
Kawasan Bukit Bangkirai ini termasuk kategori dataran rendah (primary lowland)
“Dipterocarp forest” yang stabil, sehingga kawasan ini dijadikan tempat invasi
burung dari wilayah Kawasan Hutan Taman Wisata Bukit Soeharto yang berjarak
sekitar 30 km maupun wilayah sekitarnya yang terkena dampak kebakaran hutan.
Menurut penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan, terdapat 113 jenis
burung yang hidup di kawasan Bukit Bangkirai ini.
Jenis-jenis fauna yang ada di kawasan Bukit Bangkirai adalah Owa-Owa (Hylobates muelleri), Beruk (Macaca nemestrina), Lutung Merah (Presbytus rubicunda), Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis), Babi Hutan (Susvittatus), Bajing Terbang (Squiler) serta Rusa Sambar
Jenis-jenis fauna yang ada di kawasan Bukit Bangkirai adalah Owa-Owa (Hylobates muelleri), Beruk (Macaca nemestrina), Lutung Merah (Presbytus rubicunda), Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis), Babi Hutan (Susvittatus), Bajing Terbang (Squiler) serta Rusa Sambar
(Corvus unicolor)
yang telah ditangkarkan. Selain bermacam jenis satwa, kawasan Bukit Bangkirai juga kaya akan anggrek alam yang tumbuh secara alami di pepohonan
yang masih hidup maupun yang sudah mati. Sedikitnya terdapat 45 jenis anggrek
hidup di kawasan hutan hujan tropis ini. Salah satu diantaranya adalah Anggrek
Hitam (Coelegyne pandurata) yang sangat terkenal dan menjadi salah satu maskot
Kalimantan Timur. Selain pembudidayaan anggrek-anggrek alam, juga dilakukan
pengembangan anggrek silangan seperti Anggrek Kala, Anggrek Apple Blossom dan
Anggrek Vanda. Tidak hanya anggrek, kawasan wisata alam ini juga dilengkapi
dengan kebun buah-buahan seluas 4 hektar.
Sebagai sebuah tempat
wisata, sarana dan prasarana yang ada di kawasan ini terbilang cukup lengkap,
contohnya rumah penginapan atau cottage dengan fasilitas, restoran dengan menu
yang bervariasi, dan aula untuk pertemuan yang mampu menampung 100 orang.
Selain cottage jenis biasa terdapat juga jungle cabin, yaitu cottage yang tidak
dilengkapi fasilitas listrik sehingga wisatawan yang menginap disitu dapat
merasakan suasana hutan yang sebenarnya.
Untuk aktivitas yang
bisa dilakukan, disarankan untuk mencoba meniti canopy bridge yang digantung
menghubungkan 5 pohon Bangkirai yang cukup tinggi. Dari atas jembatan, anda
dapat menikmati keindahan kawasan wisata alam ini. Jembatan gantung ini
memiliki ketinggian 30 meter dari tanah dengan desiran angin yang cukup sejuk
yang kadang juga dapat mengayunkan jembatan. Tapi jangan khawatir! Asalkan anda
berhati-hati dan mematuhi ketentuan untuk meniti jembatan ini, dijamin anda
akan dapat menikmati serunya pengalaman ini dengan aman. Selain itu, dari segi
keamanan canopy bridge ini cukup terjamin karena konstruksinya yang kokoh
dibuat di Amerika Serikat.
Panjang keseluruhan
canopy bridge yang ada di Bukit Bangkirai ini adalah sepanjang 64 meter yang
menghubungkan 5 pohon Bangkirai. Untuk dapat mencapai canopy bridge, wisatawan
harus menaiki salah satu dari dua menara dari kayu ulin yang didirikan
mengelilingi batang pohon Bangkirai. Canopy bridge ini merupakan yang pertama
ada di Indonesia, kedua di asia dan kedelapan di dunia.
Demi menjaga
kelestarian dan keutuhan pohon bangkirai yang sudah menjadi maskot kawasan ini,
pihak pengelola Bukit Bangkirai menawarkan program Adopsi Pohon kepada para
sponsor atau donatur, dimana mereka diharapkan dapat menjadi “orangtua asuh”
bagi pohon-pohon bangkirai yang dikehendaki. Jika anda adalah seorang pecinta
alam, penyuka kegiatan outdoor, ataupun seorang pemerhati lingkungan, datanglah
ke kawasan Bukit Bangkirai. Di sini anda dapat berekreasi dan berpetualang
sambil sambil melestarikan alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar